Kamis, 11 Oktober 2012

PERUBAHAN YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MEREDAM PERTIKAIAN ANTARA POLRI DAN KPK



Seperti yang terjadi pada saat ini, kita sering melihat pemberitaan di TV antara Polri dan KPK. Ini sebenarnya tidak harus terjadi, karena kedua institusi tersebut memiliki misi yang sama yaitu menjaga keamana dan kenyamana terhadap Negara ini. Namun malah sebaliknya, mereka saling bertikai dan saling serang. Seakan-akan kedua institusi tersebut saling mencari pencitraan dalam masalah tersebut, dengan demikian dapat terlihat bahwa mereka takut jika dalam konflik tersebut ada yang kalah. Karena akan menurunkan popularitas mereka berdua. Dan kasus tersebut tidak ada bedanya dengan para artis dan actor yang sedang mencari pencitraan.

Seharusnya kedua institusi tersebut harus saling berkerja sama untuk memberantas yang menggangu keamanan di Negeri ini. Dan secara otomatis ada yang diuntungkan dalam konflik ini, Tentu saja pihak yang sedang bermasalah dengan hukum dan para koruptor  ini akan tertawa ketika melihat kasus KPK versus Polri berlarut- larut.

Konflik itu muncul pascapengungkapan kasus dugaan korupsi proyek simulator di Korps Lalu Lintas Polri. Konflik semakin meruncing ketika Kepolisian hendak menangkap anggotanya yang bertugas di KPK, Disinilah akar mulanya malsalah tersebut. Konflik tersebut seakan-akan mengingatkan kita terhadapa kasus cicak VS buaya yang selalu berbelit-belit tanpa jalan tengah dalam kasus tersebut. Dan kasus yang terjadi saat ini mengakibatkan adanya lagi seri terbaru antara cicak VS buaya, dan drama ini mungkin akan sangat seru karena kedua belah bihak tersebut saling merubut posisi peran utama dalam darama ini.

Harus diadakannya suatu perubahan untuk mengatasi hal tersebut, karena tanpa diadakannya perubahan mungkin akan terjadi lagi cicak VS buaya seri terbarunya lagi. Salasatu yang harus di ubah adalah bagai mana menghilangkan rasa ego yang menggorogoti kedua belah pihak tersebut. Karena rasa ego yang berlebihan akan membuat masalah-masalah tersebut semakin sulit dan tidak ada titik temunya. 

Tidak ada komentar: